Kamis, 30 Juni 2011

ROHIS IPDN GELAR TABLIGH AKBAR
DALAM RANGKA ISRA' MI'RAJ 1432H

    Rohis (kerohanian islam) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menggelar Tabglih Akbar pada selasa 26 Rajab 1432 H atau 28 Juni 2011 M. kegiatan yang diharidiri seluruh praja Muslim yang terdiri dari Muda Praja, Madya Praja dan Nindya Praja. kegiatan tabligh akbar dengan tema " Urgensi pemimpin yang berkarakter Islami sebagai solusi permasalahan bangsa" yang digelar di masjid daarul ma'rif IPDN diikuti dengan penuh hikmad. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Rohis IPDN kepada seluruh civitas akademika IPDN dengan tujuan untuk memperingati hari-hari besar islam juga membangun semangat dan spirit islami dalam diri praja IPDN. acara tersebut diisi dengan taushiah oleh KH. Mulyadi Al-Fadhil, S.Sos, M.Si dari Drut Tauhid Bandung.
        Dalam taushiahnya KH. Mulyadi Al-Fadhil menjelaskan tentang urgensi kepemimpinan yang berkarakter lewat nillai-nilai yang terkandung dalam hikmah isra' mi'raj yakni "sholat" . Beliau menyampaikan bahwa sholat itu adalah merupakan ibadah yang dapat membentuk karakter pemipin yang disiplin. beliau juga menggambarkan betapa sholat merupakan ibadah yang jika ditinggalkan maka akan hilang status keislaman kita secara utuh. beliau memberikan motivasi dan nasehat agar nantinya kelak para praja sebagai calon pemimpin bangsa ini dapat menjadi pemimpin yang berkarakter islamiah yang dapat membawa bangsa indonesia menjadi lebih baik. diakhir taushiahnya beliau bersama-sama dengan seluruh hadirin, praja dan seluruh civitas akademika IPDN berdo'a dengan hikmad dan memohon keselamatan bagi bangsa Indonesia.

       Kegiatan tabligh akbar peringatan Isra' mi'raj ini juga akan dirangkaikan dengan kegiatan "AKSI TPA" yaitu Ajang Kreativitas dan Seni Taman Pendidikan Al-Qur'an memperingati hari anak nasional yang insyaALLAH akan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 2 Juli 2011 pukul 09.00-15.00 di Serambi depan Gedung balairung Jendral Rudini IPDN-Jatinangor. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan menyertakan lomba bagi seluruh TPA se-jatinangor yakni lomba Nasyid, kaligrafi, tilawah, puisi islami dan mewarnai. tujuan dari kegiatan tersebut juga adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar TPA , meningkatkan minat dan bakat para murid TPA dan juga sebagai pencitraan IPDN sebagai lembaga pendidikan kepamong prajaan yang nantinya akan mencetak kader-kader pemerintahan yang bukan hanya berkarakter pemerintahan tetapi juga berkarakter islami kepada masyarakat. (Syeikhnun El-Banda - Refan)

Rabu, 15 Juni 2011

INDIKATOR PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU
OLEH: MUHAMMAD RIVAI SEKNUN


http://www.datastatistik-indonesia.com/component/option,com_tabel/kat,9/Itemid,182/



VISI

Masyarakat Kabupaten Buru yang Sejahtera dan Demokratis

2007-2012
Terwujudnya Kabupaten Buru Sebagai Kawasan Tumbuh Cepat Berbasis Pertanian Menuju Masyarakat Sejahtera Dan Demokratis

MISI
1.    Meningkatkan kualitas aparatur dan lembaga pemerintahan
2.    Mewujudkan mutu pendidikan berbasis kompetensi dan sumber daya lokal serta peningkatan peran pemuda dan olahraga
3.    Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan
4.    Revitalisasi pertanian, peternakan dan perikanan
5.    Memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi rakyat
6.    Meningkatkan PAD melalui optimalisasi Sumber - sumber Penerimaan Daerah 

GAMBARAN UMUM (KONDISI FISIK)

Kabupaten Buru dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000. Dengan memperhatikan kepentingan pelayanan publik dan tuntutan rentang kendali pemerintahan, sampai dengan awal tahun 2008 wilayah pemerintahan kecamatan di Kabupaten Buru mencakup 10 kecamatan. Selanjutnya, dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Buru Selatan, maka 5 wilayah kecamatan yang secara geografis berada di bagian selatan Kabupaten Buru terpisah menjadi daerah otonom baru, yakni Kabupaten Buru Selatan. Khusus untuk wilayah pemerintahan Kabupaten Buru, cakupan wilayah administrasi pemerintahan terdiri dari :

o        Kecamatan Namlea            :     Ibukota Namlea
o        Kecamatan Airbuaya          :     Ibukota Airbuaya
o        Kecamatan Waeapo           :     Ibukota Waeapo
o        Kecamatan Waplau            :     Ibukota Waplau
o        Kecamatan Batabual          :     Ibukota Ilath

Perincian masing-masing wilayah kecamatan berdasarkan cakupan luas wilayahnya, jumlah desa dan jumlah dusun dapat dijelaskan pada tabel berikut;



Tabel  1.
Luas Wilayah, Jumlah Desa dan Dusun



Kabupaten Buru Tahun 2008








No
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah
Desa
Dusun
1
2
3
4
5
1
Namlea

951.15
11
9
2
Waplau

585.23
9
6
3
Airbuaya

4,534.00
8
35
4
Waeapo

1,232.00
18
41
5
Batabual

292.60
5
4
Kab. Buru
7,594.98
51
95
Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Buru



Letak Geografis

Selain wilayah adminitrasi pemerintahan dengan cakupan luas 7.594,98 Km2 yang tercover pada 5 kecamatan, 51 desa dan 95 dusun, di Kabupaten Buru terdapat 4 (empat) wilayah petuanan (regentshape) dengan karakteristik dan sistem peradatan, kultur dan kearifan lokal yang kental, dimana pengaruh karakteristik itu dalam dimensi keberagaman dan kehidupan sosial kemasyarakatan masih melekat kuat termasuk proses jalinan asimilasi dan akulturasi antar sesama warga masyarakat yang berlangsung aman dan harmonis. Keempat wilayah petuanan/regentshape dimaksud, antara lain ; (1) Petuanan Leisela, (2) Petuanan Tagalisa, (3) Petuanan Liliali, dan (4) Petuanan Kayeli, yang masing-masing wilayah petuanan/regentshape dipimpin oleh pemerinatahan adat dan dikepalai oleh seorang Raja. 

Kabupaten Buru terletak antara 2º25’ - 3º55’ LS dan 125º70’ - 127º21’ BT dengan memiliki luas wilayah daratan 7.594,98 Km² dan sebagian besar wilayahnya berada pada Pulau Buru. Kabupaten Buru sendiri terletak diantara 3 (tiga) kota penting di Indonesia timur yaitu Makassar, Mandao/Bitung, dan Ambon serta dilalui Sea Line III, telah menempatkan Kabupaten Buru pada posisi yang strategis. Secara Geografis Kabupaten Buru dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Laut Seram
Sebelah Timur : Selat Manipa
Sebelah Barat : Kabupaten Buru Selatan dan Laut Banda
Sebelah Selatan : Kabupaten Buru Selatan dan Laut Banda 

   KARAKTERISTIK WILAYAH

Geografis 
                                Dengan telah disahkannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Kabupaten Buru Selatan, maka luas wilayah Kabupaten Buru telah berkurang menjadi 7.594,98 Km² yang terdiri dari luas daratan 5.577,48 Km² dan luas lautan/perairan 1.972,50 Km² yang sebelumnya total luas wilayahnya adalah 9.000,02 KM yang merupakan pulau terbesar ke-2 di provinsi maluku dengan panjang garis pantai 232,18 Km². Sedangkan berdasarkan letak astronomi, Kabupaten Buru berada pada titik koordinat :

               o              Bujur Timur             :     125070’ – 127021’ BT
         o              Lintang Selatan        :     2025’ – 3055’ LS 



     Secara fisik, Kabupaten Buru dibatasi oleh : 

o              Sebelah Barat              :     Laut Banda dan Kabupaten Buru Selatan
o              Sebelah Timur             :     Selat Manipa
o              Sebelah Utara              :     Laut Seram
o              Sebelah Selatan           :     Laut Banda dan Kabupaten Buru Selatan


2.                         Bentuk dan Topografi

                                   Secara fisiografi (makro relief), bentuk wilayah Kabupaten Buru dikelompokan berdasarkan dataran, pantai dan perbukitan termasuk dataran tinggi (plateau/pedmont) dengan bentuk kelerengan variatif. Kabupaten Buru didominasi oleh kawasan pegunungan dengan elevasi rendah berlereng agak curam dengan kemiringan lereng kurang dari 40 % yang meliputi luas 15,43 % dari keseluruhan luas wilayah daerah ini. Jenis kelerengan lain yang mendominasi adalah elevasi rendah berlereng bergelombang serta agak curam dan elevasi sedang berlereng bergelombang dan agak curam dengan penyebaran lereng di bagian utara dan barat rata-rata berlereng curam. Sedangkan di bagian timur terutama di sekitar Sungai Waeapo merupakan daerah elevasi rendah dengan jenis lereng landai sampai agak curam.
               Sedangkan secara geomorfologis, bentang alam di Kabupaten Buru dapat dikelompokan menjadi 4 (empat), yaitu ; bentang alam asal vulkanik yang dicirikan dengan adanya topografi bergunung-gunung dan lereng terjal, bentang alam asal denudasional yang membentuk rangkaian pegunungan dan perbukitan berbentuk kubah, bentang alam asal solusial dan bentang alam asal fluvial yang cenderung membentuk topografi datar pada lembah-lembah sungai.

3.                         Geologi dan Jenis Tanah.

               Kabupaten Buru merupakan salah satu kawasan di luar busur banda (jalur gunung api) dengan formasi geologi bervariasi antara batuan sedimen dan metamorfik yang berada pada bagian selatan, utara dan formasi deposisi di bagian timur laut, yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut ;

a)  Batuan Sedimen di bagian selatan yang kebanyakan dijumpai pada tempat-tempat dengan permukaan air yang dangkal,
b)  Batuan Metamorfik yang mirip dengan tipe batuan benua yang meliputi filit, batu sabak, sekis, arkose serta greywacke meta yang dominan berada pada bagian utara Pulau Buru,
c)  Endapan Batuan sedimen berumur neogen bagian atas ditemukan pada bagian timur laut sekitar Kawasan Waeapo tersusun dari endapan Aluvium dan Kolovium berupa bongkahan, kerikil, lanau, konglomerat, lumpur dan gambut. Sedangkan di sepanjang pantai utara terdapat jalur endapan pantai dan aluvio-kolovium yang diselingi dengan terumbu karang angkatan (uplifed coral reef).

                                    Sebagian besar tanah di Pulau Buru adalah jenis tanah kompleks, dimana persebaran jenis tanah ini meliputi ; alluvial, podsolik merah kuning, organosol, grumasol dan tanah-tanah kompleks. Peralihan antara formasi batuan sedimen dan metamorfik terdapat di Tanjung Bebek sekitar Waesabak dan Waenekat di bagian utara barat menuju Danau Rana bagian tengah ke arah Waeapo bagian hulu dan terus menyebar sampai ke Waeula dan Waenani di sekitar Tanjung Wamsaba bagian timur.



4.                         Hidrologi

                        Secara umum, ditemukan dua pola drainase permukaan yaitu Pola Anastomatik pada bentang alam dataran termasuk kawasan dekat pantai dan Pola Dendritik pada bentang alam perbukitan dan pegunungan. Sungai-sungai besar dan kecil umumnya merupakan sungai hujan, hanya beberapa sungai besar yang mengalir sepanjang tahun dimana debit airnya dapat menurun drastis pada saat musim kemarau. Sedangkan untuk kebutuhan air bagi konsumsi, diusahakan dengan pemanfaatan air sumur dan pelayanan air bersih yang dipasok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
               Sungai yang ada di Kabupaten Buru terdiri dari sungai yang mengalir sepanjang tahun dan sungai periodik, yang cukup banyak dan relatif cukup panjang. Sungai besar yang mengalir sepanjang tahun diantaranya; Sungai Waeapo, Sungai Waegeren dan Sungai Waenibe. Keadaan sungai-sungai tersebut sering juga mengalami penurunan debit air secara drastis pada saat terjadinya musim kemarau.

5.                         Klimatologi

                         Iklim yang berlaku di Kabupaten Buru, yaitu low tropis yang dipengaruhi oleh angin musim serta berhubungan erat dengan lautan yang mengelilinginya. Selain itu, luas daratan yang berbeda-beda memungkinkan berlakunya iklim musim. Ciri umum dari curah hujan tahunan rata-rata dibagi dalam empat kelas untuk tiga wilayah, antara lain ;
o              Buru Bagian Utara                            :     1400 - 1800 mm / tahun,
o              Buru Bagian Tengah                         :     1800 - 2000 mm / tahun,
o              Buru Bagian Selatan                         :     2000 - 2500 mm / tahun,
o              Pada kawasan yang berelevasi lebih dari 500 m dpl dengan rata-rata 3000 – 4000   
   mm / tahun berkaitan erat dengan perubahan ketinggian yang dimulai dari zona  
   pesisir, yang selanjutnya dapat diikuti pada bagian berikut. Sedangkan kondisi suhu   
   rata-rata 260 C.
6.                         Vegetasi

                        Dengan kondisi iklim yang tropis dan cukup hangat sepanjang tahun, berpengaruh alamiah terhadap pertumbuhan jenis vegetasi tanaman kayu putih (tanaman khas), selain itu kondisi alamnya relatif merangsang pertumbuhan jenis tanaman padi dan jenis tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan lainnya. Sungai-sungai besar yang terletak pada Dataran Waeapo merupakan sumber irigasi bagi pengembangan lahan basah (persawahan). Sedangkan jenis tanaman kehutanan yang terdapat di Kabupaten Buru adalah jenis Meranti, Kayu Besi, Jati, Rotan dan Damar.

7.                         Penggunaan Lahan

                                    Penggunaan lahan di Kabupaten Buru dapat diklasifikasikan, menjadi ; Hutan Primer sekitar 59,98 %, dengan persentase persebaran terbesar terdapat di Kecamatan Air Buaya dan Kecamatan Waeapo, Hutan Sekunder sekitar 0,51 %, yang hanya terkonsentrasi di Kecamatan Batabual. Ketersediaan lahan Hutan Mangrove sekitar 0,90 %, yang teridentifikasi terdapat di Kecamatan Waeapo, Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Namlea dan Kecamatan Batabual, sedangkan untuk Hutan Gambut sekitar 0,06 %, merupakan potensi hutan terkecil luasnya dan hanya terdapat di Kecamatan Batabual. Potensi Semak Belukar sekitar 23,10 % dan Lahan Terbuka sekitar 5,83 %, dimana teknis penggunaan lahannya kurang produktif yang terindikasi tersebar pada semua kecamatan. Penggunaan Lahan Persawahan sekitar 1,82 % yang terindikasi terdapat di Kecamatan Waeapo, Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Batabual dan Kecamatan Waplau, Lahan Perkebunan sekitar 1,66 %, yang ketersediaannya terdapat di Kecamatan Waplau, Kecamatan Air Buaya dan Kecamatan Waeapo, sedangkan untuk Ladang/Tegalan sekitar 1,41 %, yang terindikasi terdapat di Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Waeapo dan Kecamatan Batabual. Permukiman di Kabupaten Buru tersebar merata di semua Kecamatan dengan teknis berkelompok dan berpencar, dimana dapat dikategorikan menjadi kawasan permukiman perkampungan dan perkotaan sekitar 0,41%.


I.            INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI

Perkembangan Perekonomian Kabupaten Buru 2000- 2008

Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dan pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat, statistik Pendapatan Regional dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya dibidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.

Buru sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Maluku terus melakukan berbagai pembangunan di berbagai sektor. Jika dilihat dari sisi Produk Domestik Regional Bruto dan pertumbuhannya pembangunan ekonomi di Kabupaten Buru dapat dikatakan sedang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 3 – 4 persen pertahunnya dan perekonomian Kabupaten Buru didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi sekitar 50 persen dalam beberapa tahun terakhir .

Pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan tingkat pendapatan regional perkapita yang terus meningkat dari tahun ketahun di mana pada tahun 2000 PDRB perkapita tercatat hanya sebesar 1.363.189 rupiah dan pada tahun 2008 sudah tercatat sebesar 2.569.965 rupiah.

Berikut data-data perekonomian kabupaten Buru dilihat dari sisi PDRB.

A. Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Buru
2000 – 2008
(juta rupiah)



Tahun
Berlaku
Konstan
(1)
(2)
(3)
2000
123.190,43
123.190,42
2001
134.361,42
123.657,83
2002
149.136,76
124.989,33
2003
157.027,31
128.610,23
2004
174.626,51
132.821,08
2005
199.956,98
137.851,51
2006
215.187,64
144.470,89
2007
238.919,85
150.767,79
2008
263.362,81
157.709,12

B. Distribusi Persentase
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Buru
2000 - 2008










Sektor
(*)
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
I
31,15
31,55
31,56
54,21
55,20
53,50
53,97
52,22
51,22
II
0,20
0,29
0,28
0,50
0,48
0,47
0,47
0,47
0,49
III
5,48
3,97
3,50
6,01
5,87
5,61
6,39
6,87
7,00
IV
0,29
0,25
0,26
0,47
0,51
0,51
0,53
0,51
0,49
V
1,51
1,52
1,56
2,81
2,81
2,80
2,93
2,93
3,13
VI
9,00
9,02
9,85
17,35
17,20
17,17
18,28
19,31
19,19
VII
1,91
1,80
1,83
3,27
3,20
3,08
3,14
3,08
3,10
VII
1,66
1,68
1,71
2,98
2,82
2,75
2,79
2,69
2,64
IX
7,07
7,22
7,19
12,41
11,91
14,12
11,51
11,92
12,74
*) Keterangan:
I. PERTANIAN
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
III. INDUSTRI PENGOLAHAN
IV. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
V. BANGUNAN
VI. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
VIII. KEU, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
IX. JASA-JASA 

C. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Buru
2000 - 2008


Tahun
Pertumbuhan
(1)
(2)
2000
-
2001
0,38
2002
1,08
2003
2,90
2004
3,27
2005
3,79
2006
4,80
2007
4,36
2008
4,60

D. Pendapatan Regional Perkapita
Pendapatan Regional Perkapita
Kabupaten Buru
2000 - 2008



Tahun
Berlaku
Konstan
(1)
(2)
(3)
2000
1.363.189,00
1.363.189,00
2001
1.485.627,00
1.365.802,00
2002
1.632.654,00
1.371.035,00
2003
1.678.564,00
1.381.307,86
2004
1.828.825,00
1.390.530,00
2005
2.064.014,00
1.411.051,52
2006
2.172.648,51
1.447.994,50
2007
2.351.291,00
1.470.820,00
2008
2.569.965,00
1.520.634,00

Perbandingan pendapatan regional perkapita menurut kab/kota di provinsi maluku
 
Tahun
Kota Ambon
MALUKU TENGAH
BURU
MALUKU TENGGARA
MALUKU TENGGARA BARAT
SERAM BAGIAN BARAT
SERAM BAGIAN TIMUR
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
2007
3.341.301,00
2.551.120,00
2.351.291,00
2.221.291,00
2.034.211,00
2.251.298,00
2.25.290,00
2008
3.560.855,00
2.764.700,00
2.569.965,00
2.463.955,00
2.169.965,00
2.465.955,00
2.369.966,00











Kabupaten/Kota
Regency/City

 

Koperasi

Cooperative

 0 0 5
20 0 6
 0 0 7
 0 0 8
2 0 0 9
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Maluku Tenggara Barat
156
178
228
283
212
Maluku Tenggara
220
236
290
394
313
Maluku Tengah
348
308
337
382
435
B u r u
112
132
158
203
160
Kepulauan Aru
14
16
46
73
90
Seram Bagian Barat
26
77
90
117
125
Seram Bagian Timur
76
81
96
101
106
Ambon
392
472
525
636
654
Provinsi
13
16
22
71
88

M A L U K U


1 357

1 516
1 792
2 260
2 517

Catatan/Note :   *) Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat/               Including Regency of Maluku Tenggara Barat
                          **) Termasuk Kabupaten Buru/Including Regency of Buru
Sumber/Source  Dinas Koperasi Provinsi Maluku
 
 
I.            INDEKS PEMBANGUNAN SOSIAL

A.    PENDIDIKAN
 


Kabupaten / Kota
Regency / City
Kelompok  Umur
Age  Group
7 - 12
13 – 15
16 - 18
19 - 24
Jumlah
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Maluku  Tenggara  Barat
Maluku Barat Daya *)
Maluku  Tenggara
Maluku  Tengah
B u r u
Buru Selatan**)
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
A m b o n
T u a l***)

24.328
-
16.405
53.517
23.758
-
12.410
23.670
13.821
32.491
7.752

10.280
-
6.114
22.988
7.257
-
5.189
8.901
5.339
15.896
3.728

6.451
-
4.238
16.656
7.409
-
2.758
7.174
4.683
16.900
2.646

11.349
-
7.810
24.522
11.458
-
5.152
10.932
7.169
35.013
3.994

52.408
-
34.567
117.677
49.882
-
25.509
50.677
31.012
100.300
13.520


M A L U K U

208.146
85.092
68.915
117.399
479.552


Catatan/Note :      *) : Tergabung dalam Kabupaten MTB
                             **) : Tergabung dalam Kabupaten Buru
                           ***) : Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara
Sumber / Source :   Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009/
                               National Sosio Economic Survey 2009
 
Angka partisipasi sekolah menurut kabupaten/ kota di provinsi maluku

Kabupaten / Kota
Regency / City

S D
Primary School

S M P
Junior High School
S M T A
Senior High School
(1)
(2)
(3)
(4)

Maluku  Tenggara
Barat
 Maluku Barat Daya
 Maluku Tenggara
 Maluku  Tengah
 B u r u
 Buru Selatan
 Kepulauan  Aru
 Seram Bagian Barat
 Seram  Bagian  Timur
 A m b o n
 T u a l 

16

-
20
19
23
-
35
 25
 28
20
-

14

 -
19
19
34
 -
23
20
35
17
-

15

-
21
22
24
-
 32
23
 35
17
 -
M A L U K U

186
181
189


















 
A.    PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
Tenaga Kerja:

Kabupaten / Kota
Regency / City
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Maluku  Tenggara  Barat
Maluku Barat Daya
Maluku  Tenggara
Maluku  Tengah
B u r u
Buru Selatan
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
A m b o n
Tual
   67,93
        *)
   69,55
   49,08
   63,57
        **)
   60,29
   66,25
   60,90
   59,87
***)
67,52
  *)
72,02
60,21
66,68
**)
63,69
68,40
53,90
56,57
***)
69,64
*)
62,55
59,51
65,85
**)
62,62
69,89
58,76
58,83
***)
73,08
*)
73,06
60,89
72,58
**)
64,88
71,76
65,67
57,10
63,48
M A L U K U
59,98
63,01
62,82
65,44
 Catatan / Note :  *) Termasuk dalam Kabupaten Maluku Tenggara Barat / Including Regency of Maluku Tenggara Barat
                            **)  Termasuk dalam Kabupaten Buru / Including Regency of Buru
                         ***)  Termasuk dalam Kabupaten Maluku Tenggara / Including Regency of Maluku Tenggara
        Sumber / Source :  Survei Angkatan Kerja Nasional/ National Labour Force Survey



  Penduduk:

 
Kabupaten/Kota
Regency/City
20062)
20072)
20082)
20092)
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
Maluku  Tenggara  Barat
Maluku Barat Daya
Maluku  Tenggara
Maluku  Tengah
B u r u
Buru Selatan
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
A m b o n
T u a l
161 343
*)
150 160
355 548
139 465
**)
76 625
158 175
80 123
263 146
***)
162 636
*)
153 198
398 136
143 310
**)
79 865
158 619
82 699
271 972
***)
93 621
69 612
102 991
368 874
94 116
51 754
80 140
158 937
85 353
281 293
53 323
94.370
70.412
105.081
370.931
95.974
52.950
81.712
159.718
86.709
284.809
54.404
 
M A L U K U
 
1 384 585
1 420 433
1 440 014
1.457.070

Catatan / Note :    *) Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat/ Including
                                Regency of Maluku  Tenggara Barat
  **) Termasuk Kabupaten Buru / Including Regency of Buru
***) Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara / Including Regency of Maluku Tenggara
                                  ****) Termasuk Kabupaten Maluku Tengah / Including Regency of Maluku Tengah
1) Berdasarkan Sensus Penduduk / Based on Population Census
2) Berdasarkan Proyeksi Penduduk / Based on Population Projection
 
D.    KESEHATAN

 
                    Kondisi kesehatan di kabupaten buru menurut data dinas kesehatan mulai periode 2007-2008 indeks pembangunan kesehatan naik 20 %. Meski demikian, tingkat pertumbuhan peningkatan kesehatan kabupaten buru masih jauh dari target pencapaian pembangunan kesehatan. Berikut data-data dari badan pusat statistic provinsi Maluku.

Tenaga Kesehatan dan Puskesmas menurut kab/kota di provinsi Maluku

Kabupaten / Kota
Regency / City
Puskesmas
PHC

Tenaga Kesehatan

Health Personnel

Dokter Umum
General Physicians
Dokter Gigi
Dentists
Dokter Spesialis
Special Physicians

Para-

medis

Nurses
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Maluku Tenggara Brt
Maluku Barat Daya
Maluku Tenggara
Maluku  Tengah
B u r u
Buru Selatan
Kepulauan  Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
A m b o n
T u a l
10
12
14
31
7
9
21
16
14
22
4
28
11
22
62
24
6
19
20
19
40
12
2
-
-
24
9
1
2
8
3
9
2
1
-
-
4
2
-
-
-
-
21
-
213
36
184
474
104
127
136
248
111
602
136
 
M A L U K U
 
 

160

263
 
60
 
28
 
2.371
     Sumber / Source : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku


              AGAMA

                      Kabupaten Buru merupakan kabupaten yang dihuni oleh mayoritas masyarakat beragama Islam, selain itu juga terdapat penduduk yang beragama katolik, protestan, hindu dan budha yang tersebar di wilayah pesisir kabupaten buru. Dengan persentase muslim 81,35%, katolik 1,34%, protestan 12,12%, hindu 0,20%, budha 0,02% dan yang tidak beragama 4,97%. Berikut data dari BPS Maluku.
 
Kabupaten / Kota
Regency / City
Islam
Moslems
Protestan
Protestant
Katolik
Khatolik
Hindu
Hindus
Budha
Budhist
Lainnya
Others
Jumlah
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
 
MTB
  MBD
  Malra
  Malteng
  B u r u
  Bursel
  Kep.Aru
  SBB
  SBT
  Ambon
  T u a l
 
 
3,79
*)
 39,14
61,21
81,35
**)
42,91
43,99
  94,14
42,96
  ***)
 
67,46
     *)
21,26
36,73
12,12
         **)
46,04
54,86
3,48
50,34
        ***)
 
 
28,75
 *)
39,29
1,40
1,34
       **)
11,05
1,07
1,85
 6,26
          ***)
 
 
0,00
*)
0,32
0,33
0,20
     **)
0,00
0,04
  0,40
0,16
      ***)
 
 
 
0,00
*)
0,00
0,00
0,02
      **)
0,00
0,03
0,03
0,12
       ***)
 
 
0,00
     *)
0,00
0,33
4,97
         **)
0,00
0,02
0,10
0,15
           ***)
 
 
100,00
*)
100,00
100,00
100,00
    **)
100,00
 100,00
100,00
 100,00
    ***)
 
  MALUKU
 
50,03
39,04
10,06
0,20
0,03
0,65
100,00
Sumber / Source :  Kanwil Departemen Agama Provinsi Maluku


 
I.            PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PERINDUSTRIAN
            
                      Secara umum, perkembangan sektor industri dan perdagangan di Kabupaten Buru belum menunjukan kontribusi berarti dalam pembentukan PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi. Artinya, perkembangan dan pertumbuhannya masih perlu penanganan intensif, termasuk penerbitan dan penertiban aturan regulasi terkait. Identifikasi perkembangan dan pertumbuhan sektor industri masih bertumpu pada sistem pengolahan hasil pertanian dalam skala kecil, sektor perdagangan yang masih bertumpu pada sistem perdagangan antar pulau, serta hotel dan restauran yang relatif masih minim. Selanjutnya dapat diuraikan berdasarkan tabel berikut :
Tabel  1.
Jumlah Usaha Perdagangan


Kabupaten Buru Tahun 2006-2008



No.
Tahun
Skala Usaha


Kecil
Menengah
Besar

1
2
3
4
5

1
2006
720
260
49

2
2007
814
312
63

3
2008
917
351
68

Jumlah
2,451
923
180

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru.

 
Tabel   2.
Jumlah Pasar



Kabupaten Buru Tahun 2006-2008



No.
Tahun
Pasar


Tradisional
Modern

1
2
3
4

1
2006
11
2

2
2007
12
3

3
2008
14
3

Jumlah
37
8

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru.

ten / Kota
Regency / City
 
Perusahaan
Number of
Companies
Tenaga
Kerja
Number of Workers
Investasi
Investment
(Rp 000)
 
Formal
Non Formal
 
Formal
Non
Formal
 
Formal
Non Formal
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
 
Maluku  Tenggara Barat
Maluku Barat Daya
Maluku Tenggara
Maluku  Tengah
B u r u
Buru Selatan
Kepulauan  Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
A m b o n
T u a l
 
35
16
38
89
32
18
39
64
48
83
33
 
81
61
105
239
68
48
69
130
105
247
106
 
157
86
166
446
80
70
240
333
276
546
155
 
281
244
389
911
218
158
355
558
348
1.229
299
 
2.418.096
1.247.975
4.158.412
6.353.480
3.744.410
1.218.065
3.264.884
3.392.413
3.532.090
13.204.666
3.114.902
 
914.431
725.922
2.117.985
2.877.927
651.455
368.984
980.680
2.763.540
1.478.948
3.156.706
1.754.500 
 
 
MALUKU
 
 
 
2009
2008
2007
 2006
2005
495
469
446
362
326
1.259
1 095
1 057
1 936
1 836
2.555
2 299
2 467
1 714
1 689
4.990
4 501
8 461
9 680
8 570
45.649.393

45 646 861

45 473 861

45 731 000
44 310 130
17.791.078
17 789 157
17 772 527
16 694 401
15 752 000








    Sumber/Source : Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Maluku