VISI
Masyarakat Kabupaten Buru yang Sejahtera dan Demokratis
2007-2012
Terwujudnya Kabupaten Buru Sebagai Kawasan Tumbuh Cepat Berbasis Pertanian Menuju Masyarakat Sejahtera Dan Demokratis
MISI
1. Meningkatkan kualitas aparatur dan lembaga pemerintahan
2. Mewujudkan mutu pendidikan berbasis kompetensi dan sumber daya lokal serta peningkatan peran pemuda dan olahraga
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan
4. Revitalisasi pertanian, peternakan dan perikanan
5. Memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi rakyat
6. Meningkatkan PAD melalui optimalisasi Sumber - sumber Penerimaan Daerah
GAMBARAN UMUM (KONDISI FISIK)
Kabupaten Buru dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000. Dengan memperhatikan kepentingan pelayanan publik dan tuntutan rentang kendali pemerintahan, sampai dengan awal tahun 2008 wilayah pemerintahan kecamatan di Kabupaten Buru mencakup 10 kecamatan. Selanjutnya, dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Buru Selatan, maka 5 wilayah kecamatan yang secara geografis berada di bagian selatan Kabupaten Buru terpisah menjadi daerah otonom baru, yakni Kabupaten Buru Selatan. Khusus untuk wilayah pemerintahan Kabupaten Buru, cakupan wilayah administrasi pemerintahan terdiri dari :
o Kecamatan Namlea : Ibukota Namlea
o Kecamatan Airbuaya : Ibukota Airbuaya
o Kecamatan Waeapo : Ibukota Waeapo
o Kecamatan Waplau : Ibukota Waplau
o Kecamatan Batabual : Ibukota Ilath
Perincian masing-masing wilayah kecamatan berdasarkan cakupan luas wilayahnya, jumlah desa dan jumlah dusun dapat dijelaskan pada tabel berikut;
Tabel 1. | Luas Wilayah, Jumlah Desa dan Dusun |
|
|
| Kabupaten Buru Tahun 2008 |
|
|
|
|
|
|
|
|
No | Kecamatan | Luas Wilayah (Km2) | Jumlah |
Desa | Dusun |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
1 | Namlea |
| 951.15 | 11 | 9 |
2 | Waplau |
| 585.23 | 9 | 6 |
3 | Airbuaya |
| 4,534.00 | 8 | 35 |
4 | Waeapo |
| 1,232.00 | 18 | 41 |
5 | Batabual |
| 292.60 | 5 | 4 |
Kab. Buru | 7,594.98 | 51 | 95 |
Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Buru |
|
|
Letak Geografis
Selain wilayah adminitrasi pemerintahan dengan cakupan luas 7.594,98 Km2 yang tercover pada 5 kecamatan, 51 desa dan 95 dusun, di Kabupaten Buru terdapat 4 (empat) wilayah petuanan (regentshape) dengan karakteristik dan sistem peradatan, kultur dan kearifan lokal yang kental, dimana pengaruh karakteristik itu dalam dimensi keberagaman dan kehidupan sosial kemasyarakatan masih melekat kuat termasuk proses jalinan asimilasi dan akulturasi antar sesama warga masyarakat yang berlangsung aman dan harmonis. Keempat wilayah petuanan/regentshape dimaksud, antara lain ; (1) Petuanan Leisela, (2) Petuanan Tagalisa, (3) Petuanan Liliali, dan (4) Petuanan Kayeli, yang masing-masing wilayah petuanan/regentshape dipimpin oleh pemerinatahan adat dan dikepalai oleh seorang Raja.
Kabupaten Buru terletak antara 2º25’ - 3º55’ LS dan 125º70’ - 127º21’ BT dengan memiliki luas wilayah daratan 7.594,98 Km² dan sebagian besar wilayahnya berada pada Pulau Buru. Kabupaten Buru sendiri terletak diantara 3 (tiga) kota penting di Indonesia timur yaitu Makassar, Mandao/Bitung, dan Ambon serta dilalui Sea Line III, telah menempatkan Kabupaten Buru pada posisi yang strategis. Secara Geografis Kabupaten Buru dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Laut Seram
Sebelah Timur : Selat Manipa
Sebelah Barat : Kabupaten Buru Selatan dan Laut Banda
Sebelah Selatan : Kabupaten Buru Selatan dan Laut Banda
KARAKTERISTIK WILAYAH
Geografis
Dengan telah disahkannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Kabupaten Buru Selatan, maka luas wilayah Kabupaten Buru telah berkurang menjadi 7.594,98 Km² yang terdiri dari luas daratan 5.577,48 Km² dan luas lautan/perairan 1.972,50 Km² yang sebelumnya total luas wilayahnya adalah 9.000,02 KM yang merupakan pulau terbesar ke-2 di provinsi maluku dengan panjang garis pantai 232,18 Km². Sedangkan berdasarkan letak astronomi, Kabupaten Buru berada pada titik koordinat :
o Bujur Timur : 125070’ – 127021’ BT
o Lintang Selatan : 2025’ – 3055’ LS
Secara fisik, Kabupaten Buru dibatasi oleh :
o Sebelah Barat : Laut Banda dan Kabupaten Buru Selatan
o Sebelah Timur : Selat Manipa
o Sebelah Utara : Laut Seram
o Sebelah Selatan : Laut Banda dan Kabupaten Buru Selatan
2. Bentuk dan Topografi
Secara fisiografi (makro relief), bentuk wilayah Kabupaten Buru dikelompokan berdasarkan dataran, pantai dan perbukitan termasuk dataran tinggi (plateau/pedmont) dengan bentuk kelerengan variatif. Kabupaten Buru didominasi oleh kawasan pegunungan dengan elevasi rendah berlereng agak curam dengan kemiringan lereng kurang dari 40 % yang meliputi luas 15,43 % dari keseluruhan luas wilayah daerah ini. Jenis kelerengan lain yang mendominasi adalah elevasi rendah berlereng bergelombang serta agak curam dan elevasi sedang berlereng bergelombang dan agak curam dengan penyebaran lereng di bagian utara dan barat rata-rata berlereng curam. Sedangkan di bagian timur terutama di sekitar Sungai Waeapo merupakan daerah elevasi rendah dengan jenis lereng landai sampai agak curam.
Sedangkan secara geomorfologis, bentang alam di Kabupaten Buru dapat dikelompokan menjadi 4 (empat), yaitu ; bentang alam asal vulkanik yang dicirikan dengan adanya topografi bergunung-gunung dan lereng terjal, bentang alam asal denudasional yang membentuk rangkaian pegunungan dan perbukitan berbentuk kubah, bentang alam asal solusial dan bentang alam asal fluvial yang cenderung membentuk topografi datar pada lembah-lembah sungai.
3. Geologi dan Jenis Tanah.
Kabupaten Buru merupakan salah satu kawasan di luar busur banda (jalur gunung api) dengan formasi geologi bervariasi antara batuan sedimen dan metamorfik yang berada pada bagian selatan, utara dan formasi deposisi di bagian timur laut, yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut ;
a) Batuan Sedimen di bagian selatan yang kebanyakan dijumpai pada tempat-tempat dengan permukaan air yang dangkal,
b) Batuan Metamorfik yang mirip dengan tipe batuan benua yang meliputi filit, batu sabak, sekis, arkose serta greywacke meta yang dominan berada pada bagian utara Pulau Buru,
c) Endapan Batuan sedimen berumur neogen bagian atas ditemukan pada bagian timur laut sekitar Kawasan Waeapo tersusun dari endapan Aluvium dan Kolovium berupa bongkahan, kerikil, lanau, konglomerat, lumpur dan gambut. Sedangkan di sepanjang pantai utara terdapat jalur endapan pantai dan aluvio-kolovium yang diselingi dengan terumbu karang angkatan (uplifed coral reef).
Sebagian besar tanah di Pulau Buru adalah jenis tanah kompleks, dimana persebaran jenis tanah ini meliputi ; alluvial, podsolik merah kuning, organosol, grumasol dan tanah-tanah kompleks. Peralihan antara formasi batuan sedimen dan metamorfik terdapat di Tanjung Bebek sekitar Waesabak dan Waenekat di bagian utara barat menuju Danau Rana bagian tengah ke arah Waeapo bagian hulu dan terus menyebar sampai ke Waeula dan Waenani di sekitar Tanjung Wamsaba bagian timur.
4. Hidrologi
Secara umum, ditemukan dua pola drainase permukaan yaitu Pola Anastomatik pada bentang alam dataran termasuk kawasan dekat pantai dan Pola Dendritik pada bentang alam perbukitan dan pegunungan. Sungai-sungai besar dan kecil umumnya merupakan sungai hujan, hanya beberapa sungai besar yang mengalir sepanjang tahun dimana debit airnya dapat menurun drastis pada saat musim kemarau. Sedangkan untuk kebutuhan air bagi konsumsi, diusahakan dengan pemanfaatan air sumur dan pelayanan air bersih yang dipasok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Sungai yang ada di Kabupaten Buru terdiri dari sungai yang mengalir sepanjang tahun dan sungai periodik, yang cukup banyak dan relatif cukup panjang. Sungai besar yang mengalir sepanjang tahun diantaranya; Sungai Waeapo, Sungai Waegeren dan Sungai Waenibe. Keadaan sungai-sungai tersebut sering juga mengalami penurunan debit air secara drastis pada saat terjadinya musim kemarau.
5. Klimatologi
Iklim yang berlaku di Kabupaten Buru, yaitu low tropis yang dipengaruhi oleh angin musim serta berhubungan erat dengan lautan yang mengelilinginya. Selain itu, luas daratan yang berbeda-beda memungkinkan berlakunya iklim musim. Ciri umum dari curah hujan tahunan rata-rata dibagi dalam empat kelas untuk tiga wilayah, antara lain ;
o Buru Bagian Utara : 1400 - 1800 mm / tahun,
o Buru Bagian Tengah : 1800 - 2000 mm / tahun,
o Buru Bagian Selatan : 2000 - 2500 mm / tahun,
o Pada kawasan yang berelevasi lebih dari 500 m dpl dengan rata-rata 3000 – 4000
mm / tahun berkaitan erat dengan perubahan ketinggian yang dimulai dari zona
pesisir, yang selanjutnya dapat diikuti pada bagian berikut. Sedangkan kondisi suhu
rata-rata 260 C.
6. Vegetasi
Dengan kondisi iklim yang tropis dan cukup hangat sepanjang tahun, berpengaruh alamiah terhadap pertumbuhan jenis vegetasi tanaman kayu putih (tanaman khas), selain itu kondisi alamnya relatif merangsang pertumbuhan jenis tanaman padi dan jenis tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan lainnya. Sungai-sungai besar yang terletak pada Dataran Waeapo merupakan sumber irigasi bagi pengembangan lahan basah (persawahan). Sedangkan jenis tanaman kehutanan yang terdapat di Kabupaten Buru adalah jenis Meranti, Kayu Besi, Jati, Rotan dan Damar.
7. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Buru dapat diklasifikasikan, menjadi ; Hutan Primer sekitar 59,98 %, dengan persentase persebaran terbesar terdapat di Kecamatan Air Buaya dan Kecamatan Waeapo, Hutan Sekunder sekitar 0,51 %, yang hanya terkonsentrasi di Kecamatan Batabual. Ketersediaan lahan Hutan Mangrove sekitar 0,90 %, yang teridentifikasi terdapat di Kecamatan Waeapo, Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Namlea dan Kecamatan Batabual, sedangkan untuk Hutan Gambut sekitar 0,06 %, merupakan potensi hutan terkecil luasnya dan hanya terdapat di Kecamatan Batabual. Potensi Semak Belukar sekitar 23,10 % dan Lahan Terbuka sekitar 5,83 %, dimana teknis penggunaan lahannya kurang produktif yang terindikasi tersebar pada semua kecamatan. Penggunaan Lahan Persawahan sekitar 1,82 % yang terindikasi terdapat di Kecamatan Waeapo, Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Batabual dan Kecamatan Waplau, Lahan Perkebunan sekitar 1,66 %, yang ketersediaannya terdapat di Kecamatan Waplau, Kecamatan Air Buaya dan Kecamatan Waeapo, sedangkan untuk Ladang/Tegalan sekitar 1,41 %, yang terindikasi terdapat di Kecamatan Air Buaya, Kecamatan Waeapo dan Kecamatan Batabual. Permukiman di Kabupaten Buru tersebar merata di semua Kecamatan dengan teknis berkelompok dan berpencar, dimana dapat dikategorikan menjadi kawasan permukiman perkampungan dan perkotaan sekitar 0,41%.
I. INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI
Perkembangan Perekonomian Kabupaten Buru 2000- 2008
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dan pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.
Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat, statistik Pendapatan Regional dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya dibidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
Buru sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Maluku terus melakukan berbagai pembangunan di berbagai sektor. Jika dilihat dari sisi Produk Domestik Regional Bruto dan pertumbuhannya pembangunan ekonomi di Kabupaten Buru dapat dikatakan sedang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 3 – 4 persen pertahunnya dan perekonomian Kabupaten Buru didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi sekitar 50 persen dalam beberapa tahun terakhir .
Pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan tingkat pendapatan regional perkapita yang terus meningkat dari tahun ketahun di mana pada tahun 2000 PDRB perkapita tercatat hanya sebesar 1.363.189 rupiah dan pada tahun 2008 sudah tercatat sebesar 2.569.965 rupiah.
Berikut data-data perekonomian kabupaten Buru dilihat dari sisi PDRB.
A. Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto |
Kabupaten Buru |
2000 – 2008 (juta rupiah) |
|
|
|
Tahun | Berlaku | Konstan |
(1) | (2) | (3) |
2000 | 123.190,43 | 123.190,42 |
2001 | 134.361,42 | 123.657,83 |
2002 | 149.136,76 | 124.989,33 |
2003 | 157.027,31 | 128.610,23 |
2004 | 174.626,51 | 132.821,08 |
2005 | 199.956,98 | 137.851,51 |
2006 | 215.187,64 | 144.470,89 |
2007 | 238.919,85 | 150.767,79 |
2008 | 263.362,81 | 157.709,12 |
B. Distribusi Persentase
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku |
Kabupaten Buru |
2000 - 2008 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sektor (*) | Tahun |
2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) | (9) | (10) |
I | 31,15 | 31,55 | 31,56 | 54,21 | 55,20 | 53,50 | 53,97 | 52,22 | 51,22 |
II | 0,20 | 0,29 | 0,28 | 0,50 | 0,48 | 0,47 | 0,47 | 0,47 | 0,49 |
III | 5,48 | 3,97 | 3,50 | 6,01 | 5,87 | 5,61 | 6,39 | 6,87 | 7,00 |
IV | 0,29 | 0,25 | 0,26 | 0,47 | 0,51 | 0,51 | 0,53 | 0,51 | 0,49 |
V | 1,51 | 1,52 | 1,56 | 2,81 | 2,81 | 2,80 | 2,93 | 2,93 | 3,13 |
VI | 9,00 | 9,02 | 9,85 | 17,35 | 17,20 | 17,17 | 18,28 | 19,31 | 19,19 |
VII | 1,91 | 1,80 | 1,83 | 3,27 | 3,20 | 3,08 | 3,14 | 3,08 | 3,10 |
VII | 1,66 | 1,68 | 1,71 | 2,98 | 2,82 | 2,75 | 2,79 | 2,69 | 2,64 |
IX | 7,07 | 7,22 | 7,19 | 12,41 | 11,91 | 14,12 | 11,51 | 11,92 | 12,74 |
*) Keterangan:
I. PERTANIAN
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
III. INDUSTRI PENGOLAHAN
IV. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
V. BANGUNAN
VI. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
VIII. KEU, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
IX. JASA-JASA
C. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi |
Kabupaten Buru |
2000 - 2008 |
|
|
Tahun | Pertumbuhan |
(1) | (2) |
2000 | - |
2001 | 0,38 |
2002 | 1,08 |
2003 | 2,90 |
2004 | 3,27 |
2005 | 3,79 |
2006 | 4,80 |
2007 | 4,36 |
2008 | 4,60 |
D. Pendapatan Regional Perkapita
Pendapatan Regional Perkapita |
Kabupaten Buru |
2000 - 2008 |
|
|
|
Tahun | Berlaku | Konstan |
(1) | (2) | (3) |
2000 | 1.363.189,00 | 1.363.189,00 |
2001 | 1.485.627,00 | 1.365.802,00 |
2002 | 1.632.654,00 | 1.371.035,00 |
2003 | 1.678.564,00 | 1.381.307,86 |
2004 | 1.828.825,00 | 1.390.530,00 |
2005 | 2.064.014,00 | 1.411.051,52 |
2006 | 2.172.648,51 | 1.447.994,50 |
2007 | 2.351.291,00 | 1.470.820,00 |
2008 | 2.569.965,00 | 1.520.634,00 |
Perbandingan pendapatan regional perkapita menurut kab/kota di provinsi maluku
Tahun | Kota Ambon | MALUKU TENGAH | BURU | MALUKU TENGGARA | MALUKU TENGGARA BARAT | SERAM BAGIAN BARAT | SERAM BAGIAN TIMUR |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) |
2007 | 3.341.301,00 | 2.551.120,00 | 2.351.291,00 | 2.221.291,00 | 2.034.211,00 | 2.251.298,00 | 2.25.290,00 |
2008 | 3.560.855,00 | 2.764.700,00 | 2.569.965,00 | 2.463.955,00 | 2.169.965,00 | 2.465.955,00 | 2.369.966,00 |
Kabupaten/Kota Regency/City | Koperasi Cooperative |
2 0 0 5 | 20 0 6 | 2 0 0 7 | 2 0 0 8 | 2 0 0 9 |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) |
Maluku Tenggara Barat | 156 | 178 | 228 | 283 | 212 |
Maluku Tenggara | 220 | 236 | 290 | 394 | 313 |
Maluku Tengah | 348 | 308 | 337 | 382 | 435 |
B u r u | 112 | 132 | 158 | 203 | 160 |
Kepulauan Aru | 14 | 16 | 46 | 73 | 90 |
Seram Bagian Barat | 26 | 77 | 90 | 117 | 125 |
Seram Bagian Timur | 76 | 81 | 96 | 101 | 106 |
Ambon | 392 | 472 | 525 | 636 | 654 |
Provinsi | 13 | 16 | 22 | 71 | 88 |
M A L U K U
|
1 357 |
1 516 | 1 792 | 2 260 | 2 517 |
Catatan/Note : *) Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat/ Including Regency of Maluku Tenggara Barat
**) Termasuk Kabupaten Buru/Including Regency of Buru
Sumber/Source : Dinas Koperasi Provinsi Maluku
I. INDEKS PEMBANGUNAN SOSIAL
A. PENDIDIKAN
Kabupaten / Kota Regency / City | Kelompok Umur Age Group |
7 - 12 | 13 – 15 | 16 - 18 | 19 - 24 | Jumlah Total |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) |
Maluku Tenggara Barat Maluku Barat Daya *) Maluku Tenggara Maluku Tengah B u r u Buru Selatan**) Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur A m b o n T u a l***) |
24.328 - 16.405 53.517 23.758 - 12.410 23.670 13.821 32.491 7.752 |
10.280 - 6.114 22.988 7.257 - 5.189 8.901 5.339 15.896 3.728 |
6.451 - 4.238 16.656 7.409 - 2.758 7.174 4.683 16.900 2.646 |
11.349 - 7.810 24.522 11.458 - 5.152 10.932 7.169 35.013 3.994 |
52.408 - 34.567 117.677 49.882 - 25.509 50.677 31.012 100.300 13.520
|
M A L U K U
| 208.146 | 85.092 | 68.915 | 117.399 | 479.552 |
Catatan/Note : *) : Tergabung dalam Kabupaten MTB
**) : Tergabung dalam Kabupaten Buru
***) : Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara
Sumber / Source : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009/
National Sosio Economic Survey 2009
Angka partisipasi sekolah menurut kabupaten/ kota di provinsi maluku
Kabupaten / Kota Regency / City |
S D Primary School
| S M P Junior High School | S M T A
Senior High School |
(1) | (2) | (3) | (4) |
Maluku Tenggara Barat Maluku Barat Daya Maluku Tenggara Maluku Tengah B u r u Buru Selatan Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur A m b o n T u a l |
16
- 20 19 23 - 35 25 28 20 - |
14
- 19 19 34 - 23 20 35 17 - |
15
- 21 22 24 - 32 23 35 17 - |
M A L U K U
| 186 | 181 | 189 |
A. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
Tenaga Kerja:
Kabupaten / Kota Regency / City | | | | |
| | | | |
Maluku Tenggara BaratMaluku Barat DayaMaluku Tenggara Maluku Tengah B u r uBuru SelatanKepulauan AruSeram Bagian BaratSeram Bagian TimurA m b o nTual | 67,93 *) 69,55 49,08 63,57 | 67,52 *)72,0260,2166,68**)63,6968,4053,9056,57***) | 69,64*)62,5559,5165,85**)62,6269,8958,7658,83***) | 73,08*)73,0660,8972,58**)64,8871,7665,6757,1063,48 |
| | | | |
Catatan / Note : *) Termasuk dalam Kabupaten Maluku Tenggara Barat / Including Regency of Maluku Tenggara Barat
**) Termasuk dalam Kabupaten Buru / Including Regency of Buru
***) Termasuk dalam Kabupaten Maluku Tenggara / Including Regency of Maluku Tenggara
Sumber / Source : Survei Angkatan Kerja Nasional/ National Labour Force Survey
Penduduk:
Kabupaten/Kota Regency/City | 20062) | 20072) | 20082) | 20092) |
(1) | (2) | (4) | (5) | (6) |
Maluku Tenggara Barat Maluku Barat Daya Maluku Tenggara Maluku Tengah B u r u Buru Selatan Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur A m b o n T u a l | 161 343 *) 150 160 355 548 139 465 **) 76 625 158 175 80 123 263 146 ***) | 162 636 *) 153 198 398 136 143 310 **) 79 865 158 619 82 699 271 972 ***) | 93 621 69 612 102 991 368 874 94 116 51 754 80 140 158 937 85 353 281 293 53 323 | 94.370 70.412 105.081 370.931 95.974 52.950 81.712 159.718 86.709 284.809 54.404 |
M A L U K U
| 1 384 585 | 1 420 433 | 1 440 014 | 1.457.070 |
Catatan / Note : *) Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat/ Including
Regency of Maluku Tenggara Barat
**) Termasuk Kabupaten Buru / Including Regency of Buru
***) Termasuk Kabupaten Maluku Tenggara / Including Regency of Maluku Tenggara
****) Termasuk Kabupaten Maluku Tengah / Including Regency of Maluku Tengah
1) Berdasarkan Sensus Penduduk / Based on Population Census
2) Berdasarkan Proyeksi Penduduk / Based on Population Projection
D. KESEHATAN
Kondisi kesehatan di kabupaten buru menurut data dinas kesehatan mulai periode 2007-2008 indeks pembangunan kesehatan naik 20 %. Meski demikian, tingkat pertumbuhan peningkatan kesehatan kabupaten buru masih jauh dari target pencapaian pembangunan kesehatan. Berikut data-data dari badan pusat statistic provinsi Maluku.
Tenaga Kesehatan dan Puskesmas menurut kab/kota di provinsi Maluku
Kabupaten / Kota Regency / City | Puskesmas PHC | Tenaga KesehatanHealth Personnel |
Dokter Umum General Physicians | Dokter Gigi Dentists | Dokter Spesialis Special Physicians | Para-medisNurses |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) |
Maluku Tenggara Brt Maluku Barat Daya Maluku Tenggara Maluku Tengah B u r u Buru Selatan Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur A m b o n T u a l | 10 12 14 31 7 9 21 16 14 22 4 | 28 11 22 62 24 6 19 20 19 40 12 | 2 - - 24 9 1 2 8 3 9 2 | 1 - - 4 2 - - - - 21 - | 213 36 184 474 104 127 136 248 111 602 136 |
M A L U K U |
160 |
263 | 60 | 28 | 2.371 |
Sumber / Source : Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
AGAMA
Kabupaten Buru merupakan kabupaten yang dihuni oleh mayoritas masyarakat beragama Islam, selain itu juga terdapat penduduk yang beragama katolik, protestan, hindu dan budha yang tersebar di wilayah pesisir kabupaten buru. Dengan persentase muslim 81,35%, katolik 1,34%, protestan 12,12%, hindu 0,20%, budha 0,02% dan yang tidak beragama 4,97%. Berikut data dari BPS Maluku.
Kabupaten / Kota Regency / City | Islam Moslems | Protestan Protestant | Katolik Khatolik | Hindu Hindus | Budha Budhist | Lainnya Others | Jumlah Total |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) |
MTB MBD Malra Malteng B u r u Bursel Kep.Aru SBB SBT Ambon T u a l | 3,79 *) 39,14 61,21 81,35 **) 42,91 43,99 94,14 42,96 ***) | 67,46 *) 21,26 36,73 12,12 **) 46,04 54,86 3,48 50,34 ***) | 28,75 *) 39,29 1,40 1,34 **) 11,05 1,07 1,85 6,26 ***) | 0,00 *) 0,32 0,33 0,20 **) 0,00 0,04 0,40 0,16 ***) | 0,00 *) 0,00 0,00 0,02 **) 0,00 0,03 0,03 0,12 ***) | 0,00 *) 0,00 0,33 4,97 **) 0,00 0,02 0,10 0,15 ***) | 100,00 *) 100,00 100,00 100,00 **) 100,00 100,00 100,00 100,00 ***) |
MALUKU | 50,03 | 39,04 | 10,06 | 0,20 | 0,03 | 0,65 | 100,00 |
Sumber / Source : Kanwil Departemen Agama Provinsi Maluku
I. PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PERINDUSTRIAN
Secara umum, perkembangan sektor industri dan perdagangan di Kabupaten Buru belum menunjukan kontribusi berarti dalam pembentukan PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi. Artinya, perkembangan dan pertumbuhannya masih perlu penanganan intensif, termasuk penerbitan dan penertiban aturan regulasi terkait. Identifikasi perkembangan dan pertumbuhan sektor industri masih bertumpu pada sistem pengolahan hasil pertanian dalam skala kecil, sektor perdagangan yang masih bertumpu pada sistem perdagangan antar pulau, serta hotel dan restauran yang relatif masih minim. Selanjutnya dapat diuraikan berdasarkan tabel berikut :
Tabel 1. | Jumlah Usaha Perdagangan |
|
| Kabupaten Buru Tahun 2006-2008 |
|
|
|
No. | Tahun | Skala Usaha |
|
|
Kecil | Menengah | Besar |
|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
|
1 | 2006 | 720 | 260 | 49 |
|
2 | 2007 | 814 | 312 | 63 |
|
3 | 2008 | 917 | 351 | 68 |
|
Jumlah | 2,451 | 923 | 180 |
|
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru. |
|
Tabel 2. | Jumlah Pasar |
|
|
| Kabupaten Buru Tahun 2006-2008 |
|
|
|
No. | Tahun | Pasar |
|
|
Tradisional | Modern |
|
1 | 2 | 3 | 4 |
|
1 | 2006 | 11 | 2 |
|
2 | 2007 | 12 | 3 |
|
3 | 2008 | 14 | 3 |
|
Jumlah | 37 | 8 |
|
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru.
ten / Kota Regency / City | Perusahaan Number of Companies | Tenaga Kerja Number of Workers | Investasi Investment (Rp 000) |
Formal | Non Formal | Formal | Non Formal | Formal | Non Formal |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) |
Maluku Tenggara Barat Maluku Barat Daya Maluku Tenggara Maluku Tengah B u r u Buru Selatan Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur A m b o n T u a l | 35 16 38 89 32 18 39 64 48 83 33 | 81 61 105 239 68 48 69 130 105 247 106 | 157 86 166 446 80 70 240 333 276 546 155 | 281 244 389 911 218 158 355 558 348 1.229 299 | 2.418.096 1.247.975 4.158.412 6.353.480 3.744.410 1.218.065 3.264.884 3.392.413 3.532.090 13.204.666 3.114.902 | 914.431 725.922 2.117.985 2.877.927 651.455 368.984 980.680 2.763.540 1.478.948 3.156.706 1.754.500 |
MALUKU | 2009 2008 2007 2006 2005 | 495 469 446 362 326 | 1.259 1 095 1 057 1 936 1 836 | 2.555 2 299 2 467 1 714 1 689 | 4.990 4 501 8 461 9 680 8 570 | 45.649.393
45 646 861
45 473 861
45 731 000 44 310 130 | 17.791.078 17 789 157 17 772 527 16 694 401 15 752 000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber/Source : Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Maluku
|
|